Kali ini saya akan memposting lagi perihal cinta. Berdasarkan posting-posting bertajuk cinta yang terdahulu maka saya asumsikan bahwa Anda sudah mengerti hakikat dari cinta sejati. Cinta sejati adalah cinta Tuhan. Itulah sebenar-benarnarnya cinta. Dan jalan untuk mencintai Tuhan adalah dengan mencintai makhluknya, karena sebagaimana dalam sebuah ayat: kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Tuhan. Dengan kata lain cara untuk memuliakan Tuhan adalah dengan memuliakan makhlukNya.
Baik, sekarang kita coba mendeteksi apakah cinta sepasang kekasih adalah cinta romantic ataukah menuju Cinta Sejati. Sebenarnya sangat sulit untuk mendeteksi hal ini. Coba perhatikan, banyak orang yang sudah menikah akhirnya juga bercerai. Bayak mereka yang semula kelihatan mesra sekali toh akhirnya pisah juga. Banyak yang sudah menikah sekian tahun dan juga sudah memiliki anak tapi juga berakhir dengan perceraian. Jika demikian, bagaimana caranya mendeteksi bahwa cinta pasangan kita akan membawa kita menuju Cinta Sejati?
Kita secara alami suka cuci mata
Tak dapat dipungkiri bahwa kita secara naluriah memiliki kenyamanan untuk melihat yang indah-indah. Seorang cowok pastinya cukup bergembira jika melihat cewek cakep dan aduhai. Sebaliknya, cewek pun suka ngegosip perihal cowok yang tampan. Ya, secara umum memang demikian walau setiap diri memiliki kesukaan ideal masing-masing. Walau begitu, kiranya kita sepakat bahwa kita lebih suka melihat cewek/cowok yang mempesona.
Jika Anda amati iklan-iklan di tv, Anda bisa lihat bahwa kebanyakan bintang iklan yang dipakai adalah yang cakep-cakep. Jikalau ada yang kurang oke, itu hanyalah pengecualian, namun pastinya bintang iklan yang kurang oke di mata itu pastinya sudah tenar duluan. Nah, jadi dapat disimpulkan bahwa secara alami memang kita suka akan sensualitas. Apalagi iklan alat kontrasepsi, Anda bisa melihatnya bukan? Betapa menggairahkan hahahaha…
Lantas, apa hubungannya dengan Cinta Sejati? Ya, kita hanya bisa menduga-duga apakah cinta itu mengarah pada Cinta Sejati atau bukan dengan melihat hal ini. Maksudnya, jika baru ketemu lantas selang beberapa hari sudah bisa berpelukan bak teletabis maka kita patut curiga bahwa cinta si doi hanya soal romantisme saja, hanya soal fisik belaka. Memang, hubungan seperti ini bisa bertahan lama dengan syarat intensitas percumbuan terus dilakukan. Akan tetapi, jika saja raga mereka terpisah dengan jarak, maka dapat dipastikan hubungan mereka akan merenggang. Sebaliknya, jika sebuah cinta itu memang tulus, maka jarak tak akan jadi kendala. Bahkan, tanpa komunikasi pun (telpon n sms) mereka juga masih saling setia (tidak selingkuh). Jika Anda orang yang waskita, konon Anda akan dapat melihat aura merah muda yang terpanjar dari cakra annahata si doi jika memang benar cintanya tulus.
Cinta dan seks
Wow, topic ini mungkin seru. Untuk membahas topic ini, saya akan ajukan pertanyaan kepada Anda.
Apakah seks mengharuskan cinta?
Apakah cinta harus musti seks?
Apa yang bisa membuat sepasang kakek nenek terus bersama?
Apakah kalau cinta musti nikah?
Apa fungsi pernikahan?
Mengapa ada agama yang mengharamkan perceraian?
Jika menikah hanya untuk melanjutkan keturunan maka kalau sudah punya anak, cerai saja. Begitukah?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak saya bahas jawabannya di artikel ini. Jika ingin berargumen silakan Anda isi komentar di bawah. Jika tidak, silahkan dijadikan bahan renungan malam.
0 komentar:
Posting Komentar