Jumat, 07 Oktober 2011

WHAT IS MENTAL BLOCK?


Melihat situasi Negara yang semakin komedi ini si Andi tanpa sadar selalu memikirkannya sebelum tidur. “hidup kok sulit begini ya, cari kerja aja susahnya minta ampun”. Secara tak sadar pikiran ini akan tertanam di alam bawah sadar. Dapat dikatakan pula bahwa rangsangan dari luar akan membentuk pola pikir kita yang kemudian akan masuk ke dalam alam bawah sadar. Bentuk-bentuk “kewajaran” yang berlaku dimasyarakat kita adalah produk dari kebiasaan cara berpikir orang lain. Mungkin saja Anda tak diceramahi perihal ini itu secara langsung, namun pesan itu dapat disampaikan dengan jutaan cara secara diam-diam, setiap hari, bahkan tanpa Anda sadari pesan atau fakta apa yang sedang disampaikan. 

Jadi tanpa sadar banyak orang menjadi bunglon, habis dari kandang kambing bau kambing, dan seterusnya. Anda mungkin tidak menyadari pola pikir Anda sendiri. Kita bahkan memperhatikannya dan beranggapan bahwa itulah tepatnya bagaimana kehidupan itu. Kita menyerap pola pikir mereka, baik kita menyadari atau tidak apa pola pikir itu dan apakah kita mengetahui atau tidak bahwa kita menyerapnya. Repetisi atau pengulangan sejauh ini adalah cara paling ampuh untuk itu.

Studi kasus

Anda pernah melihat iklan di pinggir jalan? Atau apakah Anda pernah melihat wajah seorang calon atau bendera parpol mejeng di pinggir jalan secara berjajar? Nah, itulah salah satu contoh repetisi. Cara ini jugalah yang digunakan oleh sekelompok orang untuk mencuci otak mangsanya. Jika setiap hari si mangsa ini dicekoki surga, jihad, bidadari, kafir. Surga, jihad, bidadari, kafir maka tanpa sadar si mangsa ini sudah jadi martir bom bunuh diri. Jika saja penggambaran jihad yang diinstallkan ke bawah sadar mangsa adalah perang atau membunuh maka setiap kali mendengar kata jihad dapat dipastikan si mangsa ini pasti terbayang bom, pedang dan sebagainya. 

Sama seperti kasus iklan. Coba, apa yang terbayang ketika Anda mendengar kata motor matik? Jika Anda langsung terbayang “mio… suka suka, suka suka” berarti tim kreatif promosi merk tersebut sukses menjalankan tugasnya. Kita tahu bahwa tidak hanya “mio” yang bermesin matik, alias banyak produk lainnya. Tapi kenapa Anda langsung terbayang “mio”.
Hal yang sama dapat Anda lihat pada list di bawah ini:

IPA = anak pandai

Tak sekolah = madesu

Rajin = pangkal kaya

Dst….

Nah apa-apa yang tersebut di atas –jika Anda menyetujuinya maka dapat saya pastikan hal itu sudah tertanam di bawah sadar Anda. Padahal hal itu adalah pendapat orang, namun karena terus diulang-ukang maka seolah menjadi bentuk kebenaran. Maka, jika Andi terus mengulang-ulang “hidup ini susah” jelas sudah jadinya hidupnya beneran susah. Itulah salah satu contoh mental block.

Kamis, 06 Oktober 2011

MENJADI ORANG YANG TERPANGGIL


Panggilan adalah sebuah tindakan sadar yang dilakukan berdasarkan dorongan dari jiwa. Kali ini kita coba menilik seorang Steve Jobs, pendiri perusahaan Apple yang tak tamat kuliah itu. Kasus ini hampir mirip kisah kehidupan ilmuwan Einstein. Keduanya adalah contoh nyata orang yang mengikuti panggilan jiwanya.

Saya menduga –dan dengan yakin dugaan saya benar, bahwa selepas DO  pandangan awam mengenai dua tokoh ini pasti negative, mulai dari cap bodoh sampai sindiran-sindiran nylekit lainnya. Namun saya tak akan memberikan justifikasi seperti mereka karena bagi saya sekolah ataupun kuliah hanyalah salah satu tempat pembelajaran. Dan ironisnya, hampir keseluruhan orang berpandangan bahwa jikalau saja tak mengenyam pendidikan formal maka otomatis menjadi madesu (masa depan suram).

Memang, sekarang ini jaman sedang terbolak-balik. Banyak orang melakukan sesuatu hanya atas pandangan orang belaka. Kita seringkali tidak bertindak alami, namun lebih sering didasarkan pada hal yang dianggap sebagai bentuk kewajaran. Kedua tokoh di atas sudah secara gamblang membuktikan bahwa nilai sebuah panggilan lebih berarti dibanding sesuatu yang dianggap sebagai kewajaran itu. 

Hakikat diri

Nilai dari sebuah panggilan sejatinya adalah hakikat diri. Baru-baru ini saya melihat berita mengenai sosok ibu yang menuruti panggilan jiwanya sebagai pengasuh orang jompo. Bayangkan, mungkin sebagian besar dari kita menganggap pekerjaan itu adalah pekerjaan yang tidak produktif apalagi membahagiakan. Namun lagi-lagi hal ini terkait dengan panggilan jiwa. Mungkin bagi Anda demikian, tapi tidak bagi orang yang melakukan panggilan jiwanya.

Hal yang amat disayangkan adalah kebanyakan orang tidak tahu panggilan jiwanya. Mereka begitu tenggelam dalam kerja keras, melakukan apa yang menurut orang lain harus dilakukan. Idiom yang berlaku di masyarakat kita bahkan dunia adalah semakin keras orang bekerja semakin banyak hasil yang diperoleh. Ini jelas keliru. Jika kita amati, berapa milyar orang yang bekerja keras sekarang ini? Bahkan jika hasil selalu dinilai dari kerja keras, nyatanya kuli bangunan hanya mendapat upah yang sedikit. Lihatlah para bos perusahaan besar, mereka adalah orang-orang yang sama sekali tak menerapkan hukum kerja keras ini.

Mungkin Anda akan berargumen: bukankah sebelum berada di puncak tertinggi mereka juga bekerja keras. Ah… Anda mengada-ada, bagaimana bisa seseorang Anda katakan bekerja keras jika ia sungguh mencintai pekerjaannya. Apakah Anda juga akan menganggap seorang Thomas Alva Edison juga pekerja keras? Sungguh, jika Anda menyuruhnya bekerja lembur mengotak atik bola lampu ia tak segan-segan melakukannya. Bukan, bukan bekerja, ganti dengan berkarya. Kata “kerja” sudah terlalu masuk dalam alam bawah sadar Anda dengan konotasi yang negative. 

Sekarang kita coba kaitkan dengan ajaran agama. Entah diposting keberapa saya lupa, disana saya mengutip hadis nabi: jika kalian serahkan suatu pekerjaan bukan pada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Nah, bukankah sang rosul pun secara implicit “mengharuskan” demikian. Jika kita kupas secara mendalam kandungan pesan dalam hadist ini maka kita akan menemukan apa yang disebut sepagai panggilan jiwa. Panggilan jiwa pada akhirnya selalu menuju pada sebuah penggenalan diri. Ketika Anda hidup dengan menjalani panggilan jiwa Anda, maka pengaruh dan kekuatan Anda bertumbuh. Anda berkembang dan selalu terinspirasi dan menginspirasi. Anda akan selalu merasa bahagia menjalani hari-hari Anda, merasa berguna dan mendapatkan hidup yang berarti.

Selasa, 04 Oktober 2011

“KEGOBLOKAN” BOB SADINO, AWAL DARI “KEMALASAN”

Bob Sadino, dialah salah satu pemegang sabuk hitam seni kemalasan. Bagi saya, beliau pantas disebut pula sebagai Begawan enterpreunership. Kelakar yang asing di mata orang, cukup mengindikasikan bahwa beliau ini memang di luar pakem. Maka jika Om Bob mempopulerkan dan mencoba merombak kata “goblok”, di sini saya akan mencoba merombak kata “malas”. Goblok dan malas adalah resep cespleng untuk menjadi pembelajar sejati.

Sebelum Anda mencerna kata malas, maka Anda harus menggoblokkan diri Anda terlebih dahulu. Jangan bawa gelas berisi air penuh karena rahasia Sang Rosul Agung ini tak bakal bisa Anda tampung kesegarannya. Kesegaran yang tak hanya akan membuat kantong Anda tebal, namun jiwa Anda juga akan dipenuhi oleh mahligai cinta dan kasih sayang.

Prinsip seni malas adalah masuk ke hati terdalam

Prinsip utama dalam seni kemalasan adalah menyelam ke dalam diri. Prinsip ini saya contek dari para suci yang sudah terbukti. Di sana Anda akan mengenal yang namanya suara hati. Dalam konteks tasawuf, itulah pendaran getaran yang menyeruak dari ruh Anda. Anda dapat mencapainya jika Anda benar-benar memahami seni kemalasan. Total rileks, tidak melakukan apa-apa. Delta….

semakin dalam semakin kuat frekuensinya. Semakin kasat semakin dahsyat energinya. Apakah Anda mengerti maksud saya? Delta adalah frekuensi yang akan Anda masuki saat Anda total “malas”. Kaum spiritual memanfaatkan kondisi ini untuk memperoleh intuisi. Dalam pandangan awam, kita akan memasuki kondisi delta ketika kita tidur pulas tanpa mimpi. Namun seni kemalasan adalah sebuah upaya tetap sadar dalam kondisi delta, itulah perbedaannya. 

Mari kita tinjau dari sisi saintifik. Kita coba bandingkan bomnya Mas Syarif dengan bom atomnya Amerika. Lebih dahsyat mana? Tentu lebih dahsyat bom atomnya Amerika bukan? Bomnya Mas Syarif levelnya baru sampai molekul sedangkan bom atom levelnya sudah sampai atom. Kecil-kecil cabe rawit. Apa mau yang lebih dahsyat lagi? Oke, cermatilah bom hydrogen. Atom hydrogen lebih sederhana dibanding uranium, bahan baku bom atom. Prinsipnya adalah penyatuan dimana dua atom hydrogen disatukan menjadi atom helium. Super dahsyat, super malas, mantabs….

Mungkin di sinilah titik temu antara agama dan sains. Perhatikan sekali lagi, penyatuan. Saya ulangi penyatuan. Penyatuan akan mengijinkan Anda bergerak dalam level kehendak bukan keinginan atau pun kemauan. Ia akan mengantarkan Anda dalam orbit gerak minimal. Anda akan mengetahui desain agung nan cantik jelita. Seberapa dalam kita menyelam, sebesar itulah energy yang akan terpancar.

Mau lebih jelas?

lihatlah dunia material yang Anda lihat sehari-hari, tubuh Anda, laptop atau computer Anda, dan segala hal yang bersifat material selalu tersusun dari hal-hal yang lebih mikroskopis, lebih kecil, dan sederhana. Bahkan malah kasat mata, seperti reaksi elektromagnetik dan bio elektrik tubuh. Tulisan yang Anda baca ini melibatkan proses elektromagnetik yang tersambung dan menjalar ke otak Anda hanya melalui getaran. Ia menjalar dengan gelombang tertentu yang ditangkap oleh mata Anda, disalurkan lewat saraf dan ditangkap oleh fakultas otak Anda.

Cara kerja yang sama juga berlaku pada gelombang otak dan hati yang Anda pancarkan. Jadi jangan heran, jika pada tradisi reiki selalu saja ada promosi yang mengatakan: energy reiki dapat digunakan untuk mematerialisasi. Dalam kerangka psikologi metafisik dapat diterangkan bahwa materialisasi (mewujudkan cita-cita menjadi nyata) adalah timbul karena tanggapan kehendak yang kemudian menuju kemauan dan menjadi keinginan nyata dengan tertib melalui mekanisme tertentu. Lihat lagi, keinginan yang benar adalah derivate dari kehendak. Jika keinginan tak berasal dari kehendak, maka dapat dipastikan bahwa keinginan itu adalah derivate dari nafsu belaka.  

Langkah Laju Roda Pedati

Sudahsudahlah, kau takkan mampu mengatamkan baitbait cinta di mukamuka semesta ini. Bahkan debudebu di bulu hidungmu pun belum sempat kau eja makna. Kau cukup menapakkan kakimu saja. Kaki yang kau pahami sebagai kendara laju roda pedati. Pelanpelan saja. Tak perlu risau terik menekik pun gerimis yang lamislamis. Sederhana saja. Pahami laju langkahmu, maka kau pun kan tahu jejakjejak yang dulu menyisa setapak.

Jika cinta telah berbuah di dadamu, tetaplah dalam langkah laju roda pedatimu. Bagikan cintamu kepada siapa saja, itu lebih “menerangkan” hatimu dibanding kau buat jejaring labalaba. “kedewasaanmu” dapat kau ukur di lingkup kerak kulit bumi yang nyata. Bukan dalam perut bumi, bukan dalam lautan tak bertuan. Maka jikalau sesekali kau lelah, maka sejenak berhentilah. Mampirlah di cafecafe yang ada, dan bertapalah di sana. Kau kan banyak temukan pelajaran berharga. Jika kau dapat mengerti, pastinya kau kan tersenyum saat jasad tak lagi mengurungmu pada dimensi ketiga ini.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seorang pemuda keras kepal tangannya, mengutuki seorang berjubah putih

“kau sesat, kau sesat” teriaknya menggelorakan lautan. Orang berjubah putih itu tak menghiraukan pemuda yang mengutukinya. Ia pergi berlalu begitu saja.

Tepat diperempatan jalan pemuda itu bertemu dengan seorang anak kecil.

“hai bang, tolong aku. Aku punya sebuah batu dan coba kau tanyakan berapa harganya di pasar seberang”

“dengan senang hati dek”

Pemuda itu berputar-putar di pasar, menyakan harga sebuah batu. Lalu ia kembali.

“maaf dek, batumu ini tak berharga”

“masak sih bang, coba tanyakan ke toko sana”, anak itu menunjuk sebuah toko perhiasan yang cukup mewah. Pemuda yang baik hati itupun segera bergegas ke toko yang dimaksud.

“Pak, batu ini kira-kira berapa harganya?”

“coba saya lihat dulu. Hm… wow… ini adalah batu yang lama kucari. Puluhan tahun aku mencari batu jenis ini ternyata kau menawarkannya padaku, aku berani menawarnya 1 milyar. Bagaimana pemuda, apakah kau sungguh berniat untuk menjualnya padaku???”

“Tunggu dulu Pak, batu ini bukan milikku. Akan saya tanyakan dulu pada yang punya”. Lalu ia bergegas kembali ke anak kecil tadi. Tapi sesampainya di sana ia tak menemukan anak itu. Ia tanya ke orang2 sekitar, bahkan mereka tak pernah melihat anak kecil itu.

“aku tlah salah menilai”, pemuda itu bergumam sendiri.


Bogor, 15 januari 2010
MATA ELANG

Senin, 03 Oktober 2011

GELAK TAWA ADALAH KUNCI KEBERUNTUNGAN

Ini adalah rahasia para pemenang kehidupan. Agar saya tak perlu menjelaskan satu-per satu dan agar lebih terasa kerealistisannya, baik… kita akan coba ulas. Kini saya akan perjelas lagi mengenai seni kesenangan dan permainan. Ya, walau di kitab suci juga sudah disebutkan bahwa hidup hanyalah senda gurau belaka namun sebagian besar dari kita ternyata tak begitu mencermatinya. Bahkan, beberapa kelompok bercasing agamis malah suka menjungkirbalikkan petunjuk yang ada dalam kitabnya sendiri. Mereka malah menebar terror dengan ramuan cespleng yang konon bisa mengantarkan kita langsung bertemu bidadari sorga, qiqiqiqiqi…

Secara ilmiah, ada bagian dari otak kita yang akan memproduksi senyawa kimia bernama endrofin jika saja kita melakukan sebuah tindakan yang benar. Tindakan yang benar di sini yaitu sebuah tindakan yang secara sadar Anda lakukan dan itu tak bertentangan dengan nurani Anda. Perhatikan, di sini Anda memang dituntut untuk dapat mengendalikan perasaan Anda. Maka dari itu, mau tak mau penyelarasan antara tarikan langit dan tarikan bumi mutlak dilakukan. 

Jangan terkecoh dengan nafsu. Pemuasan akan nafsu memang juga dapat membuat Anda senang, tapi secara tak sadar hampir dapat dipastikan bahwa ada makhluk lain yang Anda rugikan. Ini berarti Anda akan memiliki tali karma dengannya. Perkara karma secara lebih gamblang dapat Anda baca di sini. 

Ya, mau tak mau memang pendalaman akan spiritual mutlak dilakukan. Jika Anda sering bertemu dengan mereka, Anda jangan heran mengapa mereka bisa begitu humoris, lentur, dan penuh gelak tawa. Itu semua semata-mata karena mereka sangat menghayati betul pesan yang ada dalam ayat. Baik kitab teles maupun kitab garing. Mereka tahu jalan pikiran Anda, namun Anda tak tahu jalan pikiran mereka. 

Mungkin Anda akan bertanya, jika demikian kenapa mereka tak berbuat untuk dunia? Aha… pertanyaan yang sangat bagus sekali. Bukan, mereka bukan tak melakukan apa-apa. Bahkan mereka sering mendoakan Anda, bertindak (biasanya) lebih ke social. Mereka tak butuh pujian dan tepuk tangan. Dan jangan pula menganggap mereka gila jika saja mereka suka tertawa sendiri. Itu semua karena memang dunia ini sangat humor sekali…. 

Perasaan senang itu menular

Coba simak baik-baik penjelasan berikut ini. Apa yang Anda rasakan ketika berada di ruangan yang berisi orang-orang pemarah? Pernahkah Anda tertawa ketika melihat teman Anda tertawa? Tak ada yang lucu, tapi Anda tertawa karena teman Anda tertawa. Dalam dunia ini kita terhubung dalam matrik-matrik. Jika Anda menyadari ini sepenuhnya, Anda akan merasakan sakit jika ada makhluk lain yang sakit. Cinta kasih Anda akan memancar begitu kuatnya. Sebaliknya, Anda pun dapat menjadi sebab orang-orang yang sedang sedih merasa terhibur hanya dengan kehadiran Anda.

Hal ini juga masuk dalam hukum alam, sunatullah. Jadi, jika suatu saat ada perasaan jengkel, benci, atau mangkel dalam diri Anda, segeralah sadari itu dan rubah dengan gelak tawa. Jika masih sulit, cukup Anda sadari saja dan diam. Saya tak memungkiri bahwa hal ini memang sulit. Lihat saja, kebanyakan orang waktu sedang marah seringkali kalap. Semakin dilawan semakin kalap. Iya kan…. 

Jadi, mulailah dengan gelak tawa. Itu akan membuat kita awet muda, penuh keberuntungan, dan segala hal tak terduga lainnya. Bersikaplah penuh cinta kasih, ikhlas, dan sabar…

Minggu, 02 Oktober 2011

PERIKSA KISAH CINTA ANDA DI SINI

Kali ini saya akan memposting lagi perihal cinta. Berdasarkan posting-posting bertajuk cinta yang terdahulu maka saya asumsikan bahwa Anda sudah mengerti hakikat dari cinta sejati. Cinta sejati adalah cinta Tuhan. Itulah sebenar-benarnarnya cinta. Dan jalan untuk mencintai Tuhan adalah dengan mencintai makhluknya, karena sebagaimana dalam sebuah ayat: kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Tuhan. Dengan kata lain cara untuk memuliakan Tuhan adalah dengan memuliakan makhlukNya.

Baik, sekarang kita coba mendeteksi apakah cinta sepasang kekasih adalah cinta romantic ataukah menuju Cinta Sejati. Sebenarnya sangat sulit untuk mendeteksi hal ini. Coba perhatikan, banyak orang yang sudah menikah akhirnya juga bercerai. Bayak mereka yang semula kelihatan mesra sekali toh akhirnya pisah juga. Banyak yang sudah menikah sekian tahun dan juga sudah memiliki anak tapi juga berakhir dengan perceraian. Jika demikian, bagaimana caranya mendeteksi bahwa cinta pasangan kita akan membawa kita menuju Cinta Sejati?

Kita secara alami suka cuci mata

Tak dapat dipungkiri bahwa kita secara naluriah memiliki kenyamanan untuk melihat yang indah-indah. Seorang cowok pastinya cukup bergembira jika melihat cewek cakep dan aduhai. Sebaliknya, cewek pun suka ngegosip perihal cowok yang tampan. Ya, secara umum memang demikian walau setiap diri memiliki kesukaan ideal masing-masing. Walau begitu, kiranya kita sepakat bahwa kita lebih suka melihat cewek/cowok yang mempesona. 

Jika Anda amati iklan-iklan di tv, Anda bisa lihat bahwa kebanyakan bintang iklan yang dipakai adalah yang cakep-cakep. Jikalau ada yang kurang oke, itu hanyalah pengecualian, namun pastinya bintang iklan yang kurang oke di mata itu pastinya sudah tenar duluan. Nah, jadi dapat disimpulkan bahwa secara alami memang kita suka akan sensualitas. Apalagi iklan alat kontrasepsi, Anda bisa melihatnya bukan? Betapa menggairahkan hahahaha…

Lantas, apa hubungannya dengan Cinta Sejati? Ya, kita hanya bisa menduga-duga apakah cinta itu mengarah pada Cinta Sejati atau bukan dengan melihat hal ini. Maksudnya, jika baru ketemu lantas selang beberapa hari sudah bisa berpelukan bak teletabis maka kita patut curiga bahwa cinta si doi hanya soal romantisme saja, hanya soal fisik belaka. Memang, hubungan seperti ini bisa bertahan lama dengan syarat intensitas percumbuan terus dilakukan. Akan tetapi, jika saja raga mereka terpisah dengan jarak, maka dapat dipastikan hubungan mereka akan merenggang. Sebaliknya, jika sebuah cinta itu memang tulus, maka jarak tak akan jadi kendala. Bahkan, tanpa komunikasi pun (telpon n sms) mereka juga masih saling setia (tidak selingkuh). Jika Anda orang yang waskita, konon Anda akan dapat melihat aura merah muda yang terpanjar dari cakra annahata si doi jika memang benar cintanya tulus. 

Cinta dan seks

Wow, topic ini mungkin seru. Untuk membahas topic ini, saya akan ajukan pertanyaan kepada Anda. 

Apakah seks mengharuskan cinta?
Apakah cinta harus musti seks?
Apa yang bisa membuat sepasang kakek nenek terus bersama?
Apakah kalau cinta musti nikah?
Apa fungsi pernikahan?
Mengapa ada agama yang mengharamkan perceraian?
Jika menikah hanya untuk melanjutkan keturunan maka kalau sudah punya anak, cerai saja. Begitukah?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak saya bahas jawabannya di artikel ini. Jika ingin berargumen silakan Anda isi komentar di bawah. Jika tidak, silahkan dijadikan bahan renungan malam.

JALAN KESUKSESAN TANPA KERJA KERAS

Sudah berulang kali saya bilang bahwa kerja keras adalah pangkal kebobrokan, kerusakan dan bencana. Oh, apakah Anda merasa jengkel dengan pernyataan ini? Saya tak mengada ada. Banyak tokoh besar yang saya temui adalah mereka yang bukan pekerja keras, tapi justru maniak dan master-master pemalas. Merekalah para pemegang sabuk hitam seni kemalasan. Hukum tarik menarik telah sukses mengantarkan saya kepada mereka. Simak omongan mereka berikut ini:

“ngapain kerja keras, goblok kamu”, Bob Sadino

“bisnis adalah hobi saya”, Jaya Setiabudi

Hm… apakah Anda ingin tahu alasannya. Alasan terdalam dari hal ini hanya bisa Anda dapatkan jika saja Anda mau mendalami dunia spiritual. Anda harus menyelam dalam lubuk hati yang terdalam. Di sana Anda akan mendengar suara hati Anda sendiri. Dalam bahasa sufi maka disanalah letak “amr” (tanggung jawab) atau dapat dikatakan itulah peran Anda dalam kehidupan kali ini. Itulah lakon Anda. Itulah amal ibadah utama Anda. Itulah yang mendasari hadist Nabi: jika kau serahkan pekerjaan tidak pada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Ya, setiap manusia memiliki “amr”nya sendiri-sendiri.

Telanjanglah Nak….

“nak, coba lihat wajahmu!!!”

“tidak bisa eyang”

“lihat wajahmu”

“tidak bisa eyang”

“lihat wajahmu”

“tidak bisa eyang”

“nak, kau punya mata bukan? Kenapa kau tak bisa melihat wajahmu? Nak, kau harus “telanjang” !!!!”

Baiklah, saya akan beritahu Anda rahasianya. Ada dua komponen yang harus Anda sadari terlebih dahulu yaitu kesenangan dan permainan. Hal yang mendasari konsep ini saya gali dari sebuah ayat: Hidup ini adalah senda gurau belaka. Nah maka dari itu, prinsip permainan dan kesenangan inilah pangkal dari segala keberhasilan. 

Melalui kesenangan dan permainan para penemu telah menghasilkan karya-karya gemilang. Lampu pijar, pesawat terbang, ilmu genetika, dan sebagainya adalah hasil-hasil dari kesenangan dan permainan. Coba bayangkan, apa yang dihasilkan oleh para pekerja keras? Mereka seringkali hanya dianggap robot. Tempat kerja sekarang ini lebih mirip sebagai tempat perbudakan modern. Anda termasuk salah satu diantaranya jika Anda selalu mengatakan: “asyik si bos kagak ada”, “asyik, mandornya lagi cuti” dan sebagainya dan seterusnya. Bagaimana? Apakah Anda juga sering mengucapkan hal demikian?

Perhatikan, ciri dari sebuah “arm” adalah bermanfaat untuk orang banyak. Bermanfaat untuk memahayu hayuning bawana (mempercantik kecantikan dunia). Filosofi ini berisi ajaran Tri Satya Brata. Pertama, rahayuning bawana kapurba wakistaning manungsa (kesejahteraan dunia tergantung manusia yang memiliki ketajaman rasa), yang menunjukkan keharmonisan hidup antara manusia dengan alam baik dalam lingkup dunia sebagai kewajiban hamengku bumi ataupun seluruh alam semesta sebagai kewajiban hamengku buwana

Kedua, darmaning manungsa mahanani rahayuning Negara (tugas hidup manusia adalah menjaga keselamatan Negara) sebagai sebuah kewajiban hamengku nagara karena kita memang hidup bersuku-suku dan berbangsa-bangsa yang diwadahi dalam sebuah Negara. Ketiga, rahayuning manungsa dumadi karana kamanungsane (keselamatan manusia oleh kemanusiaannya sendiri). 

Menemukan “amr” adalah menemukan diri. Menemukan diri adalah menemukan Tuhan. Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu, barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya. Jadi, pantaslah jika dikalangan sufi disebutkan bahwa awal beragama adalah makrifat.

CARA MALAS MENGAKSES ENERGI ILAHI


Hal utama dan paling pokok untuk dapat mengakses energy Ilahi adalah dengan jalan malas alias pasrah total, no mind. Dalam hal ini jika pikiran atau bahkan perasaan Anda carut marut maka sudah dapat dipastikan energy Ilahi tidak dapat Anda akses. Mungkin sebagian dari Anda masih belum tahu apa yang dimaksud energy Ilahi. Energy Ilahi yang saya maksud di sini adalah energy yang berada di alam semesta entah itu dari cakra Ilahi kesekian, tergantung tingkatan atau maqom si penarik energy. 

Apa gunanya? Banyak. Yang pasti energy Ilahi sangat bermanfaat terutama untuk pembersihan diri dari energy-energi negative. Jika Anda pernah mengikuti perguruan pencak silat berbasis olah pernafasan pastinya Anda dapat lebih mudah untuk mengerti. Biasanya, dengan gerakan-gerakan tertentu sebelum digunakan untuk latihan, sebuah tempat harus dibersihkan dari energy-energi negative. Pasca latihan pun pasti ada yang dinamakan pembersihan diri lagi, biasanya grounding. Khusus untuk seni beladiri pernapasan, energy Ilahi biasa digunakan untuk membersihkan dan mengembangkan cakra pusar. Artikel mengenai cakra dapat Anda lihat di sini

Jika Anda beragama Islam, akan lebih lengkap rasanya jika dalam menarik energy Ilahi ini disertakan bacaan-bacaan tradisi Islam.

1.      Membaca ta’awudz (memohon perlindungan psikis)
Dimaksudkan untuk meminta pertolongan Allah agar energy negative yang berada di dalam tubuh dan di lingkungan sekitar menjauh. Pembacaan dilakukan dengan kondisi kepasrahan total kepada Allah. Kehadiran hati juga sangat diperlukan juga di sini. Pelafalan dengan mulut hanya digunakan sebagai peneguhan hati.

2.      Membaca basmallah (peneguhan jiwa)
Bacaan ini dapat dikatakan sebagai mantra untuk peneguhan jiwa. Seperti Anda ketahui segala aktifitas seorang muslim biasa diawali dengan bacaan basmallah. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Ini sangat berbeda dengan cara cespleng ketemu bidadari sorga. Entah, mungkin Mas Syarif dan teman-temannya tersebut sebelum ngebom juga membaca basmallah (qiqiqiqiqiqi). Jika ya, sangat mengherankan, jika bacaannya saja dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, tapi digunakan untuk menyakiti makhlukNya. 

3.      Niat
Niat ini cukup dilakukan di dalam hati. Niatkan atas izin Allah energy Ilahi mengalir masuk melalui cakra mahkota Anda dan membersihkan cakra-cakra yang berada di dalam tubuh Anda. Sekali lagi ini juga dalam kondisi pasrah total, rileks. Waktu pembersihan ini, Anda juga dapat melantunkan dzikir di kedalaman hati. Hal tersebut sangat bagus untuk melancarkan proses pembersihan. Bagi Anda yang peka, tentunya akan menemui sensasi-sensasi yang bersifat pribadi.