Melihat situasi Negara yang semakin komedi ini si Andi tanpa sadar selalu memikirkannya sebelum tidur. “hidup kok sulit begini ya, cari kerja aja susahnya minta ampun”. Secara tak sadar pikiran ini akan tertanam di alam bawah sadar. Dapat dikatakan pula bahwa rangsangan dari luar akan membentuk pola pikir kita yang kemudian akan masuk ke dalam alam bawah sadar. Bentuk-bentuk “kewajaran” yang berlaku dimasyarakat kita adalah produk dari kebiasaan cara berpikir orang lain. Mungkin saja Anda tak diceramahi perihal ini itu secara langsung, namun pesan itu dapat disampaikan dengan jutaan cara secara diam-diam, setiap hari, bahkan tanpa Anda sadari pesan atau fakta apa yang sedang disampaikan.
Jadi tanpa sadar banyak orang menjadi bunglon, habis dari kandang kambing bau kambing, dan seterusnya. Anda mungkin tidak menyadari pola pikir Anda sendiri. Kita bahkan memperhatikannya dan beranggapan bahwa itulah tepatnya bagaimana kehidupan itu. Kita menyerap pola pikir mereka, baik kita menyadari atau tidak apa pola pikir itu dan apakah kita mengetahui atau tidak bahwa kita menyerapnya. Repetisi atau pengulangan sejauh ini adalah cara paling ampuh untuk itu.
Studi kasus
Anda pernah melihat iklan di pinggir jalan? Atau apakah Anda pernah melihat wajah seorang calon atau bendera parpol mejeng di pinggir jalan secara berjajar? Nah, itulah salah satu contoh repetisi. Cara ini jugalah yang digunakan oleh sekelompok orang untuk mencuci otak mangsanya. Jika setiap hari si mangsa ini dicekoki surga, jihad, bidadari, kafir. Surga, jihad, bidadari, kafir maka tanpa sadar si mangsa ini sudah jadi martir bom bunuh diri. Jika saja penggambaran jihad yang diinstallkan ke bawah sadar mangsa adalah perang atau membunuh maka setiap kali mendengar kata jihad dapat dipastikan si mangsa ini pasti terbayang bom, pedang dan sebagainya.
Sama seperti kasus iklan. Coba, apa yang terbayang ketika Anda mendengar kata motor matik? Jika Anda langsung terbayang “mio… suka suka, suka suka” berarti tim kreatif promosi merk tersebut sukses menjalankan tugasnya. Kita tahu bahwa tidak hanya “mio” yang bermesin matik, alias banyak produk lainnya. Tapi kenapa Anda langsung terbayang “mio”.
Hal yang sama dapat Anda lihat pada list di bawah ini:
IPA = anak pandai
Tak sekolah = madesu
Rajin = pangkal kaya
Dst….
Nah apa-apa yang tersebut di atas –jika Anda menyetujuinya maka dapat saya pastikan hal itu sudah tertanam di bawah sadar Anda. Padahal hal itu adalah pendapat orang, namun karena terus diulang-ukang maka seolah menjadi bentuk kebenaran. Maka, jika Andi terus mengulang-ulang “hidup ini susah” jelas sudah jadinya hidupnya beneran susah. Itulah salah satu contoh mental block.