Kemarin pagi kulihat kau menatap sekumpulan awan.
“Oh, indah”, katamu.
Akan tetapi ketika kutanya:
“ dimana letak indahnya?”
Kau malah terdiam. Di malam harinya kau tampak khusuk menatap bintang gemintang. Kuhampiri kau dan ku berkata:
“ indah ya? “
“ya, indah” jawabmu
“dimana letak indahnya?”
Dan kau lagi-lagi hanya mampu untuk terdiam. Saat malam mulai mengendap, kulihat kau menuliskan sesuatu di diarymu.
“kau menulis apa?”
“aku menulis puisi”
2 angka almanak tlah tanggal dan kau tak sadar tlah mengatupkan mata. 5 menit kemudian kau tertidur. Lalu kucuri baca hasil karyamu itu. Tampaknya kau lupa menuliskan angka tahun, maka kutambahkan angka tahun itu untuk melengkapinya. Hmmm, kubaca sekali lagi. Indah juga ya, aku bergumam dalam hati.
oooo00oooo
Pagi tlah merangkak naik. Ketika kuseduh kopi di pagi itu, aku berkata padamu:
“puisimu indah juga ya”
“dimana letak indahnya?”
Dan aku hanya mampu untuk terdiam.
0 komentar:
Posting Komentar