Banyak orang mencari ketenangan hati justru malah keluar dari hati. Kedamaian yang menyeruak dari dalam diri itu harus ditumbuhkan. Cara paling gampang yaitu dengan dzikir, eling lan waspada. Sedang aku sendiri lebih suka untuk menyepi. Ini erat kaitannya dengan frekuensi. Lhoh kok sampai frekuensi segala?
Dalam Al Quran disebutkan: dengan mengingat Allah maka hati merasa tenang. Ada juga orang beriman itu adalah ketika disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya. Nah, perihal getar-bergetar ini tentu saja erat kaitannya dengan frekuensi. Getar-bergetar itu dalam fisika dikenal dengan nama resonansi. Resonansi itu terjadi jika dua buah benda memiliki persamaan frekuensi. (baca juga: perihal gelombang)
Memang, kondisi lingkungan itu bisa dijadikan stimulus untuk mencapai inner peace. Harta-tahta-wanita adalah hal-hal yang pada umumnya dicari manusia untuk mendapatkan inner peace tersebut. Akan tetapi jika kita mencari ketenangan dan kedamaian di dalam hati itu dengan mengambil dari luar maka aku jamin pada tahap atau tingkatan tertentu Anda akan menyadari bahwa itu ternyata Cuma virtual saja, semu.
Banyak orang merasa bingung. Mereka diserang dengan perasaan yang tidak menyenangkan dan tidak menggenakkan hati. Sekali lagi, kemudian mereka mencarinya di luar dirinya. Padahal ketenangan dan kedamaian itu adalah perasaan yang bersemayam di hati. Hati itu baitullah. Sedang Allah itu Maha Suci. Sehingga jelas sudah, jika hati tidak bersih maka inner peace mustahil untuk di dapatkan. Mencari inner peace tidak bisa dengan uang. Sekali lagi tidak bisa dibeli dengan uang. Tiap-tiap manusia harus mencarinya sendiri di dalam diri.
Popularitas dan harga diri, mana yang lebih disayang?
Kesehatan dan harta benda, mana yang lebih penting?
Mendapat dan kehilangan, mana yang lebih berbahaya?
Maka dari itu, tamak yang berlebihan akan menguras banyak energi.
Menimbun barang banyak akan ada kehilangan banyak.
Maka tahu cukup tidak membuat diri jadi hina.
Tahu batas bisa terhindar dari bahaya.
Ini yang bisa membuat diri bertahan lama.
-Lao Zi-
0 komentar:
Posting Komentar