Kamis, 21 April 2011

CARA PALING MALAS MENGATASI BOM YANG SEMAKIN MENGULAT BULU

Akhir-akhir ini aktifitas bom-mengebom seolah tak mau kalah dengan ulat bulu. Bahasa kerennya aksi bom ikut mengulat bulu, bertebaran dimana-mana. Hal ini sebenarnya juga terkait erat degan aktifitas cuci otak yang akhir-akhir ini sudah semakin terkuak.(bahasa orang kampus, berbanding lurus).  Penebaran jaring laba-laba sekelompok orang paguyuban ahli sorga ini pernah aku singgung di posting menakhlukkan kampus IPB,  dimana dulu akupun dijadikan target operandi dalam sangkar laba-labanya. Haik, lalu apa hubungannga dengan cara malas untuk mengatasi keadaan yang semakin ruwet dan mengkhawatirkan para orang tua ini?

Kebanyakan pakar menyarankan hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua. Yup, ini betul. Namun ada cara yang lebih ampuh daripada itu, yaitu cara malas. Ah, anda mengada-ada saja? Tunggu dulu, ini serius. Mari coba kita simak penjelasannya.

Begini konsepnya: sebuah masalah tak bisa diselesaikan dengan cara yang selevel dengannya. Maksudnya, tataran masalah itu tidak dapat diselesaikan dengan solusi yang setara dengan masalah tersebut. Ini mirip seperti kesalahan dunia kedokteran modern yang mengobati sakit kepala dengan obat pereda sakit kepala. Mengobati darah tinggi dengan pil-pil yang menurunkan darah tinggi. Mengobati demam dengan turun panas. Sederhananya, masalah itu tak dapat diatasi dengan menghapuskan gejalanya. Harus ada cara yang lebih cerdas di sini.

Mari kita pelajari fisika kuantum dan biologi agar pembahasan kali ini dapat menjadi lebih jelas dan terang benderang. Seperti kita ketahui bahwa tubuh kita ini berlapis-lapis. Di tataran paling luar kita akan melihat dengan nyata tubuh kita. Namun apabila kita telisik lebih dalam maka berturut-turut kita akan mengenal system organ, organ, sel, DNA, atom, subatom, dan makin halus makin misteri karena hanyalah berwujud getaran. Atau dengan bahasa lain:

Material-indra-pikiran-kecerdasan-ego-kesadaran dan di dalam kesadaran (cosmic) maka kita akan terhubung alam semesta. 

Dengan demikian maka mengatasi bom yang semakin mengulat bulu tidak bisa dengan hanya membasmi pelaku-pelakunya. Sama seperti menghentikan miras tidak bisa hanya dengan menangkap pengedar-pengedarnya. Pelaku bom akan terus bertumbuh seiring dengan semakin lebarnya jaring laba-laba para penjual jasa pelaundry otak ini, malah penjual jasa ini sudah menerapkan teknik marketing paling modern dengan cara menjemput bola. 

Cara malas harus segera diterapkan agar situasi ini tidak menjadi semakin parah. Tiap-tiap hidung harus dengan segera masuk ke level yang lebih dalam hingga menyentuh tataran kesadaran. Dalam tingkat kesadaran, orang sudah melewati ego yang berarti tidak silau dan kebelet ketemu bidadari sorga. Ah, malam ini tatanan bahasaku tidak seperti biasa… ya sudah, karena memang mata ini sudah ngantuk… gudnite….

0 komentar: