Gede. Gunung itu adalah gunung pertama tempat pendakianku. Tak terbayang keindahan yang begitu terpampang di depan mataku selepas meniti tanjakan setan. Ya, pendakian yang cukup melelahkan itu terobati seketika. Bau belerang, batu-batu terjal, angin yang cukup kencang, dan semburat merah keemasan adalah rona muka senja yang sungguh menakjubkan.
Senja itu tak mau lepas dari ingatanku. keindahannya merembes memasuki retina mataku, merangsek hingga menghuni dan mengendap dalam DNA-DNA tubuhku.
Malam pun tak kalah cantiknya. "Dod, beruntung sekali kamu, biasanya tiap aku ke sini selalu saja hujan. tapi malam ini terang benderang. Wah, benar-banar beruntung kamu". Begitu temanku berkata padaku. Memang, malam itu bintang gemintang tampak begitu indahnya. Seolah sangat dekat. Malam itu pun aku mengheningkan diri, walau angin sangat dingin hingga membuat telapak tangan kita mati rasa. Namun kapan lagi? kapan lagi aku bisa menggauli bintang-gemintang itu. Kapan lagi aku bisa sangat dekat melihat rona mukanya sedekat ini.
gambar dari: http://1hiker.wordpress.com/
gambar dari: http://1hiker.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar