Minggu, 17 April 2011

TERAPI OTAK, MEMANFAATKAN LOA

Terapi otak - LOA: Otak kita terdiri dari milyaran neuron yang saling berhubungan satu sama lain. Kombinasi dari berjuta-juta neuron ini menghasilakan aktivitas elektrik yang sangat besar didalam otak, yang dapat didekteksi dengan menggunakan peralatan kedokteran yang sangat sensitip (seperti EEG). Aktivitas elektrik hasil dari kombinasi neuron ini disebut dengan pola gelombang otak. 
Pola gelombang otak akan berubah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh orang tersebut, sebagai contoh pola gelombang otak orang yang sedang tidur sangat berbeda dengan pola gelombang otak orang yang sedang terjaga.
Para ahli mengelompokkan gelombang otak manusia menjadi empat. Empat kelompok gelombang otak itu adalah; beta, alfa, theta, dan delta. Berikut ini adalah penjelasannya:

Beta; merupakan gelombang otak yang memiliki frekuensi tinggi, gelombang ini terbentuk saat kita sadar. Misalnya saat kita berpikir atau gampangnya saat kita melakukan kegiatan sehari-hari. Rentang frekuensi dari gelombang otak ini yaitu 12-40Hz. 

Alfa; merupakan gelombang otak yang terbentuk saat manusia rileks dan santai. Gelombang ini frekuensinya lebih lambat jika dibandingkan dengan beta. Frekuensi gelombang otak ini berselang antara 8-12Hz. Saat kita mau tidur, sholat, dzikir maka gelombang otak inilah yang terbentuk. Gelombang otak ini adalah pintu gerbang untuk memasuki alam bawah sadar.

Theta; merupakan gelombang otak yang terbentuk saat mencapai kondisi puncak meditative. Kalau kita     beragama Islam, gelombang inilah yang dihasilkan saat kita bisa sholat khusuk. Sensasi kedamaian, ketenangan, dan kebahagiaan yang dialami para praktisi meditasi sebenarnya dapat dicapai ketika kita mampu masuk ke dalam selang gelombang otak ini. Rentang frekuensi gelombang theta yaitu antara 4-8Hz.

Delta (<4Hz); merupakan gelombang otak yang terbentuk ketika orang tidur nyenyak. Dalam keadaan inilah biasanya orang dapat melihat gambaran apa yang akan terjadi kelak, ataupun masa lampau yang merupakan sejarah baginya. Gelombang ini dapat pula muncul ketika orang dalam keadaan sadar, yaitu berupa intuisi atau tindakan insting. Mungkin kadang Sobat atau teman Sobat pernah berkata: jangan lewat sini, perasaanku gak enak. Hal itu menandakan bahwa insting telah bermain. Sobat tahu sebelum kejadian. Dalam bahasa Jawa disebutkan dengan istilah pirsa sakdurunge winarah (tahu sebelum kejadian terjadi). Aku atau Sobat sebenarnya mempunyai intuisi namun sayangnya jarang kita olah. 

Baru-baru ini teknik pemanfaatan gelombang otak semakin populer, terutama setelah dibuat musik-musik BWE yang dirancang khusus untuk memprogram ulang pikiran bawah sadar yang terlanjur dicekoki dengan pemahaman-pemahaman usang. Untuk lebih detailnya Sobat dapat lihat contoh posting Ketika benih kemalasan muncul, selamat. Di sana, dengan sedikit bahasa yang mendayu-dayu dan menyindir kata “bekerja” telah membuat beberapa teman sempat merasa tersindir. Selanjutnya, untuk lebih memperjernih pemahaman tersebut aku sempat putar otak. Butuh 2 cangkir kopi dan berbatang-batang sigaret untuk mendapat ilham. Setelah “bertapa” sebentar maka ilham itu datang juga sehingga keluarlah posting:  Inilah alasan mengapa konsep pemalas hanya bisa diterima oleh mereka yang berpikiran terbuka

0 komentar: